surat al-ashr
PENJELASAN SURAT AL-A’SHR
Sebab-sebab turunnya ayat :
Menurut Syaikh Muhammad Abduh sudah
menjadi adat istiadat masyarakat arab, setiap sore mereka duduk berbincang
mengenai persoalan kehidupan dan cerita yang berkenaan dengan keseharian
mereka. Karena setiap pembicaraan mereka terkadang melantur, sehingga terkadang
menyebabkan salah satu dari mereka terkadang sakit hati, bahkan sampai terjadi
pertengkaran. Lalu ada yang mengutkuk waktu Ashar sebagai waktu yang celaka,
atau naas. Banyak bahaya yang terjadi pada waktu itu. Lalu turunlah ayat al –
ashar sebagai peringatan bahwa, bukan waktu ashar yang salah melainkan orang –
orang yang salah mempergunakannya.
Penjelasan kandungan dalam surat al – ashr
(ayat 01) yang artinya “demi masa”. Dalam ayat ini Allah bersumpah
dengan menggunakan waktu. Bumi berputar dan bergantilah sesuatu yang di
laluinya dan tinggallah kenangan pada masa lalu. Maka Allah menjadikan waktu
sebagai sumpah, atau sebagai sesuatu yang mesti di ingat. Kita hidup di dunia
ini melalui masa. Setelah itu pun kita akan pergi. Dan ketika kita pergi maka
habislah yang kita pakai, artinya semua itu tak akan bisa di ulang kembali.
(ayat 02) yang artinya “sesungguhnya manusia itu adalah di dalam
kerugian”. Dalam waktu ini para manusia akan selalu merugi. Tiada keuntungan
sama sekali. Dari waktu lahir di dunia usia kita terus berkurang. Banyak waktu
yang di lalui oleh seorang manusia. Mulai dari di lahirkan di dunia – balita –
anak-anak – remaja – dewasa – menikah – memiliki anak – tua – dan meninggal.
Saat di waktu tua, kita merasa ingin melakukan sesuatu. Tetapi tenaga kita
sudah tak cukup lagi. Bahkan ada yang sampai mejadi beban anak-cucu. Itulah
kerugian manusia yang di dapati semasa hidup.
(ayat 03 awal) yang artinya “kecuali orang yang beriman dan beramal
sholeh dan saling berwasiat dengan kebenaran dan saling berwasiat dengan
kesabaran”. Yang tak akan merasakan kerugian semasa hidup adalah oarang yang
beriman. Yakni orang yang percaya bahwa segala yang terjadi itu karena kehendak
Yang Maha Kuasa. Manusia datang ke dunia ini hanyalah sementara. Dan harusnya
dalam waktu yang sementara itu, manusia harusnya mengisi dengan kepercayaan dan
perbuatan yang baik. Karena hidup adalah suatu kenyataan dan mati juga suatu
kenyataan. Sesuatu yang baik akan memuliakan kita dan yang buruk juga akan
merugikan diri kita sendiri. Hidup nafsi-nafsi adalah kehidupan yang sia-sia.
Setiapa manusia harus saling mengasihi san menyayangi. hidup di dunia juga
tidak datar-datar saja. Banyak cobaan. Namun kadang kesusahan juga sama
banyaknya dengan kemudahan.
# kalau tidak ada empat syarat tadi maka rugilah kehidupan kita
Komentar
Posting Komentar